Showing posts with label 40s. Show all posts
Showing posts with label 40s. Show all posts

Thursday, January 2, 1975

Purma Special

Purma Special camera

Purma Special adalah kamera yang dibuat di London, Inggris tahun 1937. Berbahan bakelite, desain kamera ini cukup unik, memperlihatkan pengaruh gaya art deco & streamline yang sedang trend di masa itu. Nama Purma sendiri dari nama perusahaan penggagas kamera ini, diambil dari nama foundernya Tom Purves & Alfred C. Mayo. Tom Purves adalah desainer grafis yang berprofesi sebagai desainer, menjadi penggagas desain dari kamera ini. Terlihat jelas dari lekuk & bentuk kameranya yang mengutamakan estetis & ergonomis.

Purma Special camera
Semua tombol ditanam blending dengan badan kamera keseluruhan. Bahkan lensa pun - menggunakan pegas - ditanam ke dalam saat tidak terpakai. "Kamera ini harus bisa masuk saku dengan mudah," demikian ide Tom saat itu. Ide yang tidak terpikirkan oleh produsen kamera lainnya pada saat itu.

Purma Special camera
Tombol pemutar roll & shutter menyatu blending dengan badan kamera

Penyempurnaan desain kamera ini dikerjakan oleh industrial designer kenamaan dari Amerika Raymond Loewy, melalui kantor biro desainnya di London. Raymond Loewy ini yang juga mendesain kamera Anscoflex. Walau nama Raymond Loewy tercantum sebagai desainer kamera ini - termasuk museum Smithsonian National Design Museum - beberapa membantahnya. Hal ini mungkin karena  Raymond Loewy tidak terlibat langsung pada proses desain, melainkan diwakilkan oleh biro desainnya di London.

Purma Special camera
Selain dari desainnya yang sangat unik, keistimewaan kamera ini juga ada di metoda pengatur kecepatan shutter. Dirancang - dan dipatenkan - oleh Alfred C. Mayo, sistem pengaturannya menggunakan gravitasi bumi. Mirip dengan accelerometer di iPhone, badan kamera ini diputar ke kiri, ke kanan dengan orientasi horizontal atau vertical (searah jarum jam atau berlawanan jarum jam) untuk mengatur kecepatan.


Lebih jelasnya, kamera ini memiliki 3 kecepatan: MEDIUM 1/150, FAST 1/450 & SLOW 1/25. Untuk kecepatan medium, posisi kamera harus landscape/horizontal. Untuk kecepatan slow, kamera diputar ke kanan posisi portrait/vertical. Untuk kecepatan fast, kamera diputar ke kiri posisi portrait/vertical. Karena kamera menggunakan film 120 dengan format 4x4 square, maka posisi horizontal & vertical tidak memberi pengaruh pada komposisi foto. Untuk lebih jelasnya, mekanisme pengaturan shutter ini dijabarkan di sini.

Lensa menggunakan aperture ƒ6.3 dengan 2 1/4" focal length. Kamera ini dianggap sebagai kamera pertama yang menggunakan acrylic optic untuk view findernya. Penggunaan acrylic ini menekan harga jual, membuatnya jadi murah dengan harga US$15 di Amerika.

Iklan-iklan Purma di akhir 30an


Source here.


Source here.

Kamera ini mungkin tidak cukup populer di luar lingkungan kolektor kamera atau fotografer, tapi yang pasti masuk dalam beberapa museum art & design:
- Museum of Design in Plastics, UK
- Smithsonian National Design Museum
- Metropolitan Museum of Art

Sebuah bukti bahwa di tahun 30an, desain & estetis sudah dikedepankan dalam pembuatan sebuah produk, dalam hal ini kamera.

Lebih lanjut:
- Camerapedia
- Manual book

Saturday, August 29, 1970

Spartus Press Flash

Spartus Press Flash

Tahun 30-an akhir, ketika semua flash masih menjadi unit terpisah dari kamera, Spartus mengeluarkan kamera box pertama yang memiliki built-in flash! Seperti model kamera box pada jamannya (contoh Agfa Box 50), bentuk dasarnya tidak berubah, hanya saja bagian kepalanya dimodifikasi.

Dengan desain & corak khas gaya art deco, Spartus Press Flash ini diproduksi tahun 1939, dijual dengan harga US$ 14.95 atau US$ 232 untuk harga sekarang. Menggunakan format film 120 - yang masih diproduksi hingga kini - dan dua batere AA untuk flash. Lensa meniscus 120mm ƒ/11 dengan setting kecepatan hanya 1/60 & B (atau T?). Flash bulbnya menggunakan Edison style, sudah sangat jarang kecuali cari di eBay.

Spartus Press Flash

Kamera berbahan bakelite ini sangat kaya dengan ornamen & elemen art deco. Seperti pada tuas pemutar film, garis-garis di samping dan pengait tutup film yang terbuat dari metal. Tidak lupa dipasang handle tangan terbuat dari kulit.

Spartus Press Flash

Diproduksi pertama kali tahun 1939 oleh perusahaan Utility Mfg. co. dengan brand Falcon. Lalu dibeli oleh Spartus Corp di tahun 1941, pindah ke Chicago dan berganti brand menjadi Spartus Press Flash. Hingga tahun 50an, namanya berganti-ganti sesuai dengan nama perusahaan yang mengambil alih.


Iklan Spartus Press Flash di majalah LIFE tahun 1948 (source)

Kondisi fisik sangat terawat. Pegas & mekanis shutter masih berfungsi dengan baik. Dilengkapi tas kulit, tanpa box & tanpa manual.

Skala 1 hingga 5:
Kegunaan di masa sekarang: 4/5 (analog/film fotografi)
Kemudahan penggunaan di masa sekarang: 4/5 (format film 120 masih tersedia)
Kelangkaan barang: 3/5 (beberapa kali ditemui di eBay)
Peran dalam sejarah: 3/5 (kamera box pertama dengan built-in flash)

Info lebih lanjut:
- Historic camera
- Old Cameras
- Spartus Press Flash & results



Thursday, January 15, 1970

Agfa Box 50

Agfa Box 50 from 1950. #neoretrogizmos

Kami temukan kamera kotak Agfa Box 50 ini di pasar loak. Sempet kecele karena dari jauh dikira kamera Kodak Brownie. Kamera buatan Jerman tahun 1939 (atau 1949?) ini sangat basic. Tidak ada batere, semua dilakukan secara mekanis & manual. Light meter? Modal feeling :D

Shutter speed hanya tersedia 2 pilihan: 1/90 atau 'B' setting. Aperture 1:11, bisa diganti ke greater aperture & dengan yellow filter. Lensa 100mm fixed focus.
Pada muka terlihat tiga lensa, satu yang besar untuk foto dan dua lagi untuk viewfinder. Viewfinder kiri untuk posisi landscape/horizontal, viewfinder kanan untuk portrait/vertical.

Agfa Box 50 & the inner body for the 120 film spool. Clean & intact. #neoretrogizmos
Dalam kotak kamera terdapat 'cone' tempat lensa & penggulung film

Eksperimen dengan film

Awalnya tidak kepikiran untuk mencoba. Namun ternyata format film 120 yang digunakan kamera ini masih tersedia hingga kini. Sayang film ini tidak tersedia di Kuwait - atau sulit menemukan yang masih menjual. Kebetulan seorang rekan Kuwaiti berbaik hati mau memberikan 2 roll film 120 yang dia beli dari Amazon untuk dijadikan eksperimen.


Untuk memasang film, keluarkan unit 'cone' dari dalam kotak. Di 'cone' tersebut terdapat dua tempat spool film. Cukup nervous & tegang saat memasang film. Takut filmnya terbakar atau salah pasang. Cuma modal petunjuk di internet & sok tahu. Jepret sana jepret sini ternyata isinya cuma 8 frame.

Setelah selesai, kami bawa film ke Ashkanani - satu-satunya laboratorium yang masih bisa proses film analog - untuk diproses & dicetak. Inilah beberapa hasil yang lumayan dengan film Fujifilm 120 ISO 400. Sisanya either goyang atau over-exposed. Maklum pakai feeling. Not bad for a 70 years old camera.


Shutter speed: 1/90


Shutter speed: 2 detik


Shutter speed: 2 detik

(eksperimen lainnya di Flickr)

Ada kepuasaan sendiri saat melihat hasilnya. Pengalaman yang langka & berharga, memproses foto di era digital. Terpancing gara-gara pas mudik tahun lalu ketemu teman fotografer kang Aryono Djati lagi sibuk cari film kadaluwarsa. Jadi pengen ikutan mencoba.
Dan yang terpenting, anak-anak kami jadi belajar tentang dasar fotografi yang menggunakan cahaya & kimia.

Kondisi fisik banyak baret & cekungan di beberapa sudut & atas body, namun mekanis semua berjalan normal termasuk tombol shutter. Bahkan tidak ada baret pada hasil film (contoh baret di film), menandakan jalur film mulus tanpa karat.

Skala 1 hingga 5:
Kegunaan di masa sekarang: 3/5 (hobbyist)
Kemudahan penggunaan di masa sekarang: 5/5 (film 120 masih beredar)
Kelangkaan barang: 5/5 (sangat langka)
Peran dalam sejarah: 2/5 (tidak berperan penting)

More to read:
- Camerapedia
- Model-model kamera Agfa Box
- Agfa Box 50 test roll