Sunday, May 20, 2012
Friday Market
Foto di atas adalah gadget-gadget yang kami kumpulkan selama ini dari pasar loak Souk Jumah (Pasar Jumat) Kuwait. Dari kamera Agfa Box 50 tahun 40an, Tru-Vue stereographic viewers tahun 50an sampai dengan Apple PowerBook 170 tahun 90an. Dari barang langka collectible seperti Logitech Fotoman sampai barang yang difavoritkan banyak orang seperti Nintendo Game Boy bisa ditemukan di sini.
Di pasar ini, dari keseluruhan area 15 hektar (152000/m² atau hampir seluas kompleks Makam Pahlawan Kalibata) terdapat 2 tempat yang menjual gadget-gadget tua, retro, vintage, jadul. Satu bagian menjual dengan display yang tersusun rapih dan sudah dibersihkan. Dan tentu saja harganya juga dipasang cukup mahal. Bahkan beberapa dijual lebih mahal dari harga umum di eBay. Biasanya kami ambil barang di bagian ini dengan pertimbangan menghemat ongkos shipping.
Seperti yang terlihat di bagian ini, barang-barangnya cukup menarik. Dari kamera Polaroid tua sampai radio transistor RCA Victor ini. Harga radio ini ditawar 30KD (Kuwait Dinar) atau hampir 1 jutaan rupiah.
Bagian lainnya agak masuk ke dalam kompleks Souk Jumah, berada di lot 6A & 6B dekat masjid. Di area seluas 1 hektar (3 kali lebih luas dari Taman Puring Jakarta) ini barang-barang ditumpuk begitu saja seperti 'sampah tidak berguna' dan mata harus lebih teliti untuk mendeteksi gadget unik & layak dikoleksi.
Seperti monitor Apple IIc buatan tahun 1984 ini, teronggok tak berdaya di antara tumpukan plastik-plastik. Lalu Logitech Fotoman, kamera digital pertama tahun 1991, yang oleh penjualnya dijual ala kadarnya karena tidak tahu kalau barang museum tersebut cukup langka.
Beberapa barang di sini tidak bisa dipastikan kondisinya apakah masih menyala/berfungsi atau tidak. Keputusan layak dibeli atau tidak biasanya kami lakukan setelah browsing di internet. Jika tidak berfungsi tapi ternyata layak dikoleksi, baru masuk proses tawar menawar. Rendahnya wawasan penjual pada dagangannya mempermudah kami untuk menawar lebih rendah. Seperti saat kami mendapatkan PowerBook 170 tanpa batere, kami tawar 1 KD (Rp 30 ribu) saja. "No battery? No charger? 1 KD (Kuwait Dinar) oke? I only want the keyboard for other computer!" Eh dikasih deh sama dia.
Yang sulit adalah ketika penjual yakin bahwa barang masih berfungsi dan dicari orang, seperti Psion Series 5. Dari 10 KD (Rp 300 ribu) kami tawar hingga 3 KD (Rp 90 ribu), akhirnya dilepas seharga 5KD (Rp 150 ribu) setelah ketahuan ngga ada stylus pen nya.
Untuk bahasa, kami menggunakan bahasa arab seadanya plus bahasa 'tarsan' dengan gesture jumlah jari. Beberapa penjual bisa bahasa Inggris (kebangsaan India, Bangladesh, Srilanka) tapi kami justru menghindari mereka karena rada songong dengan pembeli berwajah Asia Tenggara seperti kami dan ngomel-ngomel kalau ditawar rendah hihihi.
Buat pemburu barang-barang jadul, bagian dari Souk Jumah atau Pasar Jumat (dulu hanya buka setelah Shalat Jumat) ini bagai surga dunia. Nikmat dikunjungi saat winter, sambil jajan chai (teh) hangat & shawarma. Jangan lupa siapkan uang receh!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
manteb om!
ReplyDeletesemoga bisa main kesana.. ^_^
wah kebetulan lagi mau nulis hal yang sama... boleh saya intip2 dan pakek fotonya?? heheheh
ReplyDelete