Ericsson GH388

Jelang berakhirnya abad 20, tepatnya akhir 90an, penggunaan telepon selular semakin banyak, apalagi didukung operator telepon saat itu Satelindo & Telkomsel menawarkan berbagai paket ringan untuk bisa mendapatkan nomor telepon.

Dari sekian banyak brand telepon selular, Ericsson model GH388 ini cukup populer karena dianggap paling 'mungil' dibanding merek lain pada jamannya. Popularitas model ini juga terdongkrak karena kebetulan jadi bagian promosi operator XL dengan kampanye "Langsung Kring" - begitu daftar bisa langsung dipakai, sementara operator lain bisa memakan waktu 1-2 minggu dengan persyaratan berlembar-lembar.



Diperkenalkan tahun 1994, GH388 memiliki fitur penyimpanan phone book hingga 100 nomor, waktu bicara hingga 2 jam dan stand by hingga 2 hari. Jangan bandingkan dengan iPhone, fitur-fitur seperti ini sangat luar biasa pada jaman itu. 100 nomor telepon juga masih memadai karena tidak banyak yang perlu dihubungi. Komunikasi SMS pun masih terbatas sesama operator, bahkan hanya sesama pelanggan pasca bayar atau sesama pra bayar (tahun 1997 pelanggan pasca bayar Satelindo bisa bertukar SMS dengan pra bayar dan tahun 1998 bisa SMS lintas operator).

Dilengkapi jam, alarm, kalkulator serta fungsi call divert, call barring, call waiting. Juga dilengkapi komunikasi data 9600 bps untuk berkomunikasi dengan komputer PC menggunakan mobile office kit seperti terlihat di video.





Sungguh menarik memegang alat komunikasi yang berusia sekitar 18 tahun ini. Layar LCD dot matrix, physical button, antena, tanpa aplikasi tambahan, tanpa wi-fi, tanpa koneksi internet. Dan dering polyphonic-nya pun (ternyata) sangat mengganggu. "So annoying!" kata anak kami. Hahaha!



Skala 1 hingga 5:
Kegunaan di masa sekarang: 5/5 (basic cell-phone)
Kemudahan penggunaan di masa sekarang: 5/5 (masih compatible dng SIM GSM sekarang)
Kelangkaan barang: 2/5 (banyak ditemui di toko HP bekas)
Peran dalam sejarah: 3/5 (produk cukup populer di Jakarta)